Surabaya – Pekan Orientasi Siswa Baru (Fortasi) 2025 SMK Muhammadiyah 1 Surabaya resmi ditutup hari ini dengan penuh semangat dan harapan di area Tugu Pahlawan, Surabaya. Acara penutupan yang dihadiri ratusan siswa baru dan dewan guru ini berlangsung khidmat, diawali dengan kegiatan senam bersama di bawah cerahnya langit pagi Surabaya.

Sejak pukul 06.00 WIB, suasana Tugu Pahlawan sudah diramaikan oleh keriuhan siswa-siswi SMK Mudisa yang antusias mengikuti senam bersama. Gerakan energik dan tawa riang menjadi pembuka yang sempurna sebelum memasuki puncak acara penutupan Fortasi. Kegiatan ini tak hanya bertujuan untuk menjaga kebugaran fisik, tetapi juga sebagai momen kebersamaan yang mempererat tali persaudaraan antar-siswa baru.

Setelah senam, para peserta berkumpul untuk mengikuti sesi inti penutupan Fortasi 2025. Dalam sambutannya, Drs. Darsono menyampaikan apresiasi atas partisipasi aktif seluruh siswa selama Fortasi berlangsung.
Berbagai materi pengenalan lingkungan sekolah, tata tertib, hingga nilai-nilai keagamaan telah disampaikan selama sepekan terakhir. “Semoga kita bisa menjadi lebih baik lagi, lebih sholeh-sholehah,” ujar Pak Darsono menyampaikan pesan penutup, disambut dengan anggukan dan amin dari para siswa.
Harapan ini menjadi inti dari Fortasi 2025, yakni membentuk karakter siswa yang tak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga memiliki integritas moral dan spiritual yang kuat.

Kegiatan ini dilanjutkan dengan promosi ekstrakurikuler dan komunitas-komunitas yang beragam di SMK Mudisa. Diantaranya, ekstrakurikuler Tapak Suci, Futsal, Basket, HW, Teater, Musik/Band hingga komunitas Desain Komik turut serta meramaikan kegiatan penutupan Fortasi 2025 ini.
Penutupan Fortasi di Tugu Pahlawan ini bukan sekadar seremoni, melainkan simbol semangat perjuangan para pahlawan yang diharapkan mampu menginspirasi peserta didik SMK Mudisa untuk berprestasi dan berkontribusi positif bagi bangsa. Dengan berakhirnya Fortasi, para siswa kini siap memulai perjalanan pendidikan mereka di SMK Mudisa, membawa bekal ilmu dan nilai-nilai yang telah ditanamkan, serta harapan untuk menjadi generasi penerus yang lebih baik. (Risma Nur Izzah)

